Mengetahui kalau cinta itu buta dan mempersiapkan diri lebih baik daripada dibutkan oleh cinta tanpa persiapan apapun
Rabu, 23 Juni 2010
Maaf kan Anakmu
Jumat, 18 Juni 2010
Renungan Satu
Kalau bisa dipikirkan, apa yang membuat salah satu aliran sesat ini sangat lancar bergerak kesana kemari? Kalau bisa dibayangkan, apa yang akan ditimbulkannya? Kerusakkan moral, keterbelakangan akhlak. Dan yang paling jelas adalah hancurnya ummat. " Pornografi "bukan sesuatu yang dianggap tabu lagi. Hampir setiap hari dibicarakan, diceritakan dari mulut ke mulut, di tonton dari bapak - bapak sampai anak - anak. Barang sudah kepalang tanggung, sehabis nonton, langsung cari pelampiasan. Ujung - ujungnya, hamil di luar nikah (MBA), pemerkosaan, bahkan berujung pembunuhan. Pelaku pornografi pun sudah merambah kalangan atas negeri ini. Anggota DPR, para wakil rakyat, sampai para idola papan atas telah terjerat olehnya. Siapa yang disalahkan? Kalau sudah terbukti, hujatan, pemboikotan besar - besaran. Siapa yang rugi? Tak perlu menghakimi, menghujat, membuat pernyataan yang akan menimbulkan spekulasi bahwa dirinya memang paling benar. Toh mereka, para pelaku juga berasal dari negeri Indonesia tercinta kita ini. Yang paling berpengaruh adalah "rem" diri. Ada yang mengatakan, itu semua karena cybercrime, itu semua karena pembukaan situs yang mudah dibuat, itu karena si A, si B, dan sebagainya. Namun, sadarkah kalau itu kembali pada diri masing - masing? Kembali pada seberapa tinggi kadar intensitas "rem" diri. Iman, rem paling kuat. Takwa, sirine ternyaring yang akan membuat kita hati - hati dan terjaga dari hal - hal yang akan merugikan. Tanpa keduanya, kita akan lost control tak terkendali. Hanya mengingatkan, bukan menggurui atau lainnya. Jagalah segala karunia yang telah diberikanNya padamu. Jagalah dengan sebaik - baiknya. Gunakan cara yang aman dan halal.
Semoga kita semua dalam lindunganNya.
Amien. . .